Detektif & penulis Afrika-Amerika
Chester Himes bukanlah novelis kriminal atau detektif kulit hitam pertama, atau novelis detektif kulit hitam pertama. Rudolph Fisher (1897 – 1934), kanan bawah, seorang Afrika-Amerika, menganut perbedaan tersebut, untuk film klasik Harlem Renaissance yang kurang dikenal, The Conjure-Man Dies (1932), yang menampilkan seorang detektif polisi kulit hitam dan seorang polisi kulit hitam siapa yang menyelidiki hilangnya raja Afrika N’Gana Frimbo di Harlem. Faktanya semua karakter dalam novel itu berkulit hitam. Fisher lulus dari Brown University dan menjadi dokter ulung, namun dia meninggal saat menjalani operasi perut pada usia 37 tahun.
Pada waktu yang hampir bersamaan ketika Chester Himes pertama kali menerbitkan bukunya di Perancis, Leonard Zinberg, seorang penulis kulit putih dengan nama samaran “Ed Lacy,” menciptakan seorang detektif kulit hitam bernama Toussaint Moore dalam Room to Swing (Harper, 1957) dan Moment of Untruth (Lancer , 1964). 19 Novel-novel ini dan karya Himes membuka jalan bagi tujuh novel Ernest Tidyman tentang detektif kulit hitam John Shaft antara tahun 1970 dan 1975. 20 Tidyman juga menulis skenario untuk The French Connection (1971) dan novel High Plains Drifter (1973). Namun, serial Shaft akhirnya berubah menjadi film “blackspoitation” di akhir tahun 1970-an, yang merayakan mucikari, sepatu platform, dan dekorasi ruang beludru. Novel detektif kulit hitam diselamatkan oleh Walter Mosley pada tahun 1980-an.
Saat ini tidak hanya Walter Mosely, tetapi Gar Anthony Haywood dan Gary Phillips memperluas dunia fiksi detektif kulit hitam. Baru-baru ini Paula Woods telah membawa novel detektif LA Afrika-Amerika ke dalam lingkaran penuh, memperkenalkan Detektif Charlotte Justice LAPD berkulit hitam (Inner City Blues [1999], Stormy Weather [2001], Dirty Laundry [2005], dan Strange Bedfellows [2006]).