Saat ini saya sedang membaca buku menarik tentang karier penulis dan produser aktivis Hollywood, Adrian Scott, ‘Caught in the Crossfire: Adrian Scott and the Politics of Americanism in 1940s Hollywood’, oleh Jennifer E. Langdon (2008 Columbia University Press), yang berfokus pada produksi tiga film noir RKO yang penting oleh Scott, Murder, My Sweet (1944), Cornered (1945), dan Crossfire (1947).

Dalam sebuah bab tentang pembuatan Crossfire , Langdon menceritakan bahwa salah satu perubahan paling radikal yang dilakukan Scott dan penulis skenario John Paxton dalam adaptasi novel sumber Richard Brook, ‘The Brick Foxhole’, adalah penggunaan kilas balik. Langdon kemudian menguraikan pandangan yang sangat menarik tentang hakikat kilas balik dalam film noir:

kilas balik merupakan strategi naratif utama dalam film noir, yang berkontribusi pada eksplorasi eksistensial genre tersebut tentang kebenaran dan kepalsuan. Sejarawan William Graebner, yang menyarankan cara-cara di mana film noir meramalkan postmodernisme, menjelaskan, “Dengan menyela narasi tradisional dan linier, kilas balik menantang bentuk yang sangat identik dengan kemajuan: cerita dengan awal, tengah, dan akhir, dan terbuka terhadap semua kemungkinan.” Secara eksplisit menghubungkan strategi naratif film noir yang terputus dengan rasa ketidakpastian dan keraguan yang menyebar luas pascaperang, ia berpendapat: “ Dalam konteks kemenangan militer yang tampaknya telah diraih dengan mengorbankan demonstrasi ketidakmanusiawian umat manusia, dan perang dingin yang menyerukan kewaspadaan abadi, kemampuan teks budaya untuk menghasilkan kesimpulan yang konsisten dengan, dan tersirat dalam, segala sesuatu yang telah terjadi sebelumnya—apa yang oleh sarjana sastra Frank Kermode disebut sebagai ‘rasa akhir’—melenyap dan mati.” * (hlm. 85)

Informasi lebih lanjut tentang buku Langdon ada di postingan mendatang.

________
* William Graebner, Zaman Keraguan: Pemikiran dan Budaya Amerika pada tahun 1940-an (Boston: Twayne, 1981), 54, 145.